Menu

Rabu, 24 Desember 2014

Bunga Anggrek Bisa Jadi Obat Kanker

Bunga anggrek selama ini lebih dianggap sebagai penghias rumah, karena bentuk dan warnanya yang indah. Siapa sangka kalau di balik keindahannya, ada manfaat kesehatan yang tersembunyi. Ternyata bunga cantik ini, bila diolah dengan benar, berpotensi menjadi obat antikanker.

Jenis bunga anggrek yang berpotensi untuk obat anti kanker adalah anggrek merpati. Atau, dalam bahasa latinnya adalah Dendrobium crumenatum Swartz. Koordinator Tim Peneliti Anggrek dari Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada, Ardaning Nurliani, mengatakan dari hasil penelitian anggrek Merpati berpotensi menjadi obat anti kanker dan anti tumor.


"Penelitian terhadap bunga anggrek dari genus dendrobium sebagai bahan obat itu sudah banyak dilakukan di berbagai negara. Seperti di Jepang ataupun Cina," kata Ardaning di Yogyakarta.

Penelitian di negara-negara tersebut, katanya untuk mengetahui efek sitoksisitas ekstrak etanolik daun dan pseudobulp dendrobium crumenatum swarz terhadap sel line kanker serviks (HeLa) secara in vitro. Selain itu juga untuk mengetahui aktivitas anti angiogenesis secara in vivo dengan menggunakan membran kolio alantolis telur ayam berembrio.

"Dari penelitian yang kami lakukan yakni induksi melalui apoptosis menunjukkan hasil rendah. Penelitian dilanjutkan dengan uji anti angiogenesis pada membran kolio alantois menunjukkan kalau Anggrek Merpati bisa sebagai kandidat antikanker," ujar Ardaning.

Dengan penelitian ini, ia dan tim peneliti berharap Anggrek Merpati bisa secara signifikan dimanfaatkan untuk pengobatan kanker.  Apalagi Anggrek putih ini memiliki habitat hidup yang luas dan mudah ditemukan. Mulai dari Indonesia, Singapura, Thailand, Filipina dan Papua.

Kamis, 30 Oktober 2014

Ingin Bunga Anggek Rajin Berbunga?

Ingin Bunga Anggek Rajin Berbunga?

BACA | LIKE | SHARE

Suku Anggrek-anggrekan atau Orchidaceae merupakan satu suku tumbuhan berbunga dengan anggota jenis terbanyak. Jenis-jenisnya tersebar luas dari daerah tropika basah hingga wilayah sirkumpolar, meskipun sebagian besar anggotanya ditemukan di daerah tropis. 

Kebanyakan anggota suku ini hidup sebagai epifit (tumbuhan yang menumpang pada tumbuhan lain sebagai tempat hidupnya), terutama yang berasal dari daerah tropika. Anggrek di daerah beriklim sedang biasanya hidup di tanah dan membentuk umbi sebagai cara beradaptasi terhadap musim dingin. Organ-organnya yang cenderung tebal dan "berdaging" (sukulen) membuatnya tahan menghadapi tekanan ketersediaan air. Anggrek epifit dapat hidup dari embun dan udara lembap.

Bagian terpenting dan paling menarik dari Anggrek adalah bunganya. Terkadang orang-orang rajin merawat bunga Anggrek hanya saat berbunga saja, saat Anggrek sudah tidak berbunga kebanyakan orang tidak akan memperdulikan atau merawat bunga Anggrek.

Kita mungkin sering menjumpai bunga Anggrek yang malas berbunga. Merawat Anggrek memang gampang-gampangsusah dan diperlukan pengalaman serta kedisiplinan. Untuk menciptakan Anggrek yang rajin berbunga, diperlukan unsur kasih sayang dari pemeliharanya. 

Salah satu faktor terpenting agar Anggrek rajin berbunga adalah pemilihan bibit unggul. Beberapa sifat unggul dari Anggrek adalah Anggrek berbunga banyak, berbunga besar, bunga berwarna cerah dan bunganya tahan lama.

Berikut ini beberapa faktor yang perlu diperhatikan agar Anggrek rajin berbunga:
- Rumah lindung yang sesuai. Anggrek harus diletakkan dalam rumah yang intensitas cahayanya 50 - 70 persen, maka atap dari rumah lindung harus diberi paranet (jaring yang di gunakan untuk atap taman bunga).
- Penyusunan bunga Anggrek harus baik. Sebaiknya penyusunan rak-rak Anggrek diletakkan datar dengan ketinggian 1 meter dan jangan diletakkan berjenjang karena akan mengganggu sirkulasi udara.
- Anggrek membutuhkan kelembaban antara 60 - 80 persen. Agar kelembaban tetap terjaga di bawah rak bisa dibuat kolam atau dibuat kabut / semprotan air di dalam rumah lindung dengan cara pemasangan sprinkle.
- Salah satu media tanam yang ideal untuk anggrek tersusun menjadi 2 bagian. 1/3 bagian bawah diisi dengan potongan batu bata dan 2/3 sisanya menggunakan pakis.
- Konstruksi pot juga sangat mempengaruhi Anggrek, pot yang paling ideal adalah pot yang terbuat dari tanah liat dan memiliki banyak lubang.
- Perhatikan pola penyiraman. Perhatikanlah kandungan air dari medianya. Kandungan air di media pastikan tidak terlalu basah. Jika cuaca panas diperlukan penyiraman 2 kali dan jika cuaca hujan tidak perlu melalukan penyiraman. Waktu penyiraman yang ideal adalah jam 07.00 - 09.00 WIB dan jam 15.00 - 17.00 WIB.
- Kunci utama pemupukan agar Anggrek rajin berbunga adalah pemberian pupuk dengan kandungan unsur hara P yang tinggi. Pemupukan bisa diberikan melalui penyemprotan atau penyiraman, bisa juga menggunakan pupuk slow rilis yang ditaburkan pada media tanam Anggrek.
- Pemberian ZPT atau Hormon. Ini digunakan untuk memacu pembungaan Anggrek. Bisa juga digunakan air kelapa dengan konsentrasi 15 persen (150 ml air kelapa dibuat larutan semprot 1 liter).
- Pengendalian hama dan penyakit. Seperti tanaman lain Anggrek juga tidak luput dari serangan hama dan penyakit. Pengamatan setiap hari adalah cara paling tepat untuk mencegah serangan hama dan penyakit Anggrek. Untuk membuat Anggrek rajin berbunga tanaman Anggrek harus dibersihkan dari kotoran, gulma dan daun-daun busuk. Penggunaan insektisida jika terserang hama, fungisida jika terserang jamur dan bakterisida jika terserang bakteri.

Kami Anak Pertanian

Selasa, 28 Oktober 2014

TIPS MERAWAT ANGGREK AGAR RAJIN BERBUNGA

TIPS MERAWAT ANGGREK AGAR RAJIN BERBUNGA

BACA | LIKE | KOMEN

Salam pertanian! Bagian terpenting dan paling menarik dari anggrek adalah bunganya, namun sayang kita sering menjumpai bunga anggrek yang malas untuk berbunga. Apa ada yang salah?

Merawat anggrek gampang-gampangsusah dan diperlukan pengalaman serta kedisiplinan. Untuk menciptakan anggrek yang rajin berbunga juga diperlukan unsur kasih sayang dari pemeliharanya. Salah satu faktor yang terpenting agar anggrek rajin berbunga adalah pemilihan bibit unggul anggrek. Beberapa sifat unggul dari anggrek adalah anggrek berbunga banyak, berbunga besar, bunga berwarna cerah dan bunganya tahan lama.

Beberapa faktor yang perlu diperhatikan agar anggrek rajin berbunga adalah:

1. Rumah lindung yang sesuai. Anggrek harus diletakkan dalam rumah yang intensitas cahanya 50 – 70 %, maka atap dari rumah lindung harus diberi paranet.

2. Penyusunan anggrek. Agar anggrek rajin berbunga juga harus diperhatikan penyusunan tanamannya, sebaiknya penyusunan rak-rak anggrek diletakkan datar dengan ketinggian 1 m dan jangan diletakkan berjenjang karena akan mengganggu sirkulasi udara.

3. Kelembaban udara. Agar anggrek rajin berbunga dibutuhkan kelembaban antara 60 – 80 %. Agar kelembaban tetap terjaga dibawah rak bisa dibikin kolam atau dibuat kabut didalam rumah lindung dengan cara pemasangan sprinkle.

4. Media tanam. Media tanam yang ideal untuk membuat anggrek rajin berbunga tersusun 2 bagian. 1/3 bagian bawah diisi dengan potongan batu bata dan 2/3 sisanya pake pakis.

5. Konstruksi pot. Pot juga sangat mempengaruhi dalam tanaman anggrek agar rajin berbunga. Yang paling ideal pot yang dipakai adalah pot yang terbuat dari tanah liat dan banyak lobangnya.

6. Penyiraman. Agar anggrek rajin berbunga sangat perlu diperhatikan masalah kandungan air dari medianya. Jika cuaca panas diperlukan penyiraman 2 kali dan jika cuaca hujan tidak perlu melalukan penyiraman. Yang sangat perlu diperhatikan adalah kadar air media. Waktu penyiraman yang ideal adalah jam 07 – 09 pagi dan jam 03 – 05 sore.

7. Pemupukan. Kunci utama pemupukan agar anggrek rajin berbunga adalah pemberian pupuk dengan kandungan unsur hara P yang tinggi. Pemupukan bisa diberikan melalui penyemprotan/ penyiraman bisa juga menggunakan pupuk slow rilis yang ditaburkan pada media tanam anggrek.

8. Pemberian ZPT atau Hormon. Untuk membuat anggrek rajin berbunga kadang diperlukan pemberian ZPT atau hormon. Yang bisa digunakan untuk memacu pembungaan anggrek adalah Giberelin. Bisa juga digunakan air kelapa dengan konsentrasi 15 % (150 ml air kelapa dibuat larutan semprot 1 liter)

9. Pengendalian hama dan penyakit. Seperti tanaman lain anggrek juga takan luput dari serangan hama dan penyakit. Pengamatan setiap hari adalah cara paling tepat untuk mencegah serangan hama dan penyakit anggrek. Untuk membuat anggrek rajin berbunga tanaman anggrek harus dibersihkan dari kotoran, gulma dan daun-daun busuk. Penggunaan insektisida jika terserang hama, fungisida jika terserang jamur dan bakterisida jika terserang bakteri.

Semoga tulisan diatas bisa sedikit menambah wawasan para pecinta anggrek...

ADMIN | Alumni Fakultas Pertanian UISU Medan dan Kami Anak Pertanian

Kenali Tipenya dan Mari Menanam Anggrek

Anggrek mulai dibudidayakan di Indonesia kurang lebih sejak 55 tahun lalu. Sepanjang itu pula, tidak hanya di Indonesia, melainkan hampir di seluruh dunia Anggrek dikenal sebagai tanaman hias karena memiliki bunga yang beraneka ragam bentuk, warna dan keindahannya dianggap belum tersaingi oleh bunga apapun. Sebagai tanaman hias Anggrek juga tidak mengenal trend dan selalu digemari apapun zamannya.

Namun demikian banyak yang beranggapan menanam Anggrek adalah hal yang sulit hingga banyak orang yang akhirnya memilih menyerah merawat Anggrek di halaman rumahnya. Apalagi untuk membungakannya juga tidak mudah. Anggapan ini tak sepenuhnya salah karena Anggrek memang memiliki beberapa keistimewaan yang membuatnya memerlukan perlakuan sedikit berbeda dari tanaman lainnya. Selain itu harus diakui faktor tangan dingin seseorang ikut berpengaruh pada keberhasilan menanam Anggrek. Hal yang perlu diketahui juga adalah ada lebih dari 25.000 spesies Anggrek di dunia dan semuanya memiliki kekhasan yang sedikit banyak berpengaruh pada cara budidayanya. Namun bukan berarti Anggrek sukar dibudidayakan. Prinsip-prinsip menanam dan merawat Anggrek tak jauh berbeda dengan menanam tanaman hias lainnya. Selain itu dengan memahami tipe Anggrek dapat membantu seseorang dalam merawat tanaman Anggrek miliknya.

Puluhan ribu spesies Anggrek di dunia pada dasarnya dapat dikelompokkan ke dalam beberapa tipe berdasarkan cara/sifat hidupnya, yaitu :

1. ANGGREK EPIFIT
Anggrek jenis ini mendominasi jenis Anggrek di dunia. Anggrek ini hidup menempel pada pohon. Anggrek jenis ini biasanya mempunyai pseudobulb atau batang yang menggembung. dAnggrek epifit melekat pada inang dengan akar. Di alam Anggrek epifit mendapatkan makanan dan air dari embun dan materi lapukan pada kulit pohon yang diserap oleh akar. Contoh anggrek epifit adalah Dendrobium, Phalaenopsis, Bulbophyllum, Coelogyne, Grammatophyllum, Cattleya dan Liparis.

2. ANGGREK TERRESTRIS 
Anggrek ini tumbuh di tanah. Beberapa contoh Anggrek terrestris adalah : Arachnis flos-aeris, Spathoglottis pliacata, Arundina graminifolia, Phaius, Epipactis, Cypripedium, Paphiopedilum dan Goodyera.

3. ANGGREK SAPROFIT 
Daun Anggrek saprofit biasanya kecil dan tanpa klorofil. Beberapa bahkan tidak memiliki daun. Anggrek ini mendapatkan makanan dari humus. Habitatnya di tanah berseresah. Anggrek jenis ini belum dilirik sebagai tanaman hias karena jasad dan bunganya dianggap kurang menarik. Contoh Anggrek saprofit adalah : Didymoplexis, Epipogium

4. ANGGREK AMOEBOFIT 
Anggrek ini hidup di tanah. Pada periode tertentu hanya tampak daun saja dan pada periode berbunga hanya berupa bunga tanpa daun. Antara periode daun dan periode bunga terdapat masa dorman. Anggrek ini biasanya memiliki umbi. Seperti halnya anggrek saprofit, jenis ini juga belum dibudidayakan sebagai tanaman hias. Contoh Anggrek Amoebofit adalah : Nervillia.

5. ANGGREK LITOFIT 
Anggrek ini tumbuh menempel pada batu terutama yang berlumut. Di alam anggrek jenis ini seringkali merupakan anggrek epifit atau anggrek terrestris. Dengan kata lain beberapa anggrek epifit dan terrestris dapat tumbuh pada batu, contoh : Spathoglottis , Dendrobium dan Eria.

Lalu bagaimana langkah menanam dan memelihara Anggrek di rumah..??

Menanam Anggrek di rumah berarti memindahkan Anggrek dari habitat aslinya ke lingkungan yang baru. Dengan demikian, keberhasilan penanaman Anggrek ditentukan oleh keberhasilan “meniru” lingkungan tumbuh seperti habitat aslinya.

Jika memilih menanam Anggrek epifit seperti Phalaenopsis amabilis (anggrek bulan), Dendrobium (bangsa anggrek merpati), Oncidium, Vanda tricolor atau Cattleya (bukan Cataliya seperti yang biasa disebutkan pedagang Anggrek), maka cara menanamnya adalah dengan menempelkan akarnya pada potongan kulit kayu atau pakis yang digantung atau direkatkan langsung pada batang pohon. Hal ini dilakukan karena anggrek-anggrek tersebut di alam tumbuh menempel pada batang atau dahan pohon.

Selanjutnya jika anggrek-anggrektersebut di habitat alaminya tumbuh di pohon dengan kanopi yang teduh maka penempatannya di rumah pun harus disesuaikan. Sebaliknya jika di alam anggrek tersebut hidup dengan paparan sinar matahari langsung yang cukup tinggi, tak perlu khawatir menanamnya di halaman rumah yang terbuka.

Selain menempelkannya di kulit kayu/pohon dan pakis, anggrek epifit dapat juga ditanam di dalam pot dengan memilih media tanam yang tepat. Media tanam untuk menanam anggrek epifit di dalam pot antara lain arang, pecahan genteng, pakis, batu batu, serbuk kayu dan moss. Penggunaan media tanam tersebut sebaiknya dikombinasikan karena masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Kombinasi yang umumnya dipakai adalah 2/3 arang dan 1/3 potongan pakis dengan alasan arang baik untuk perlekatan akar sementara pakis mampu menyimpan air dan pupuk, demikian juga dengan serbuk kayu dan moss.

Bagaimana dengan anggrek terestris..?? Menanam anggrek terestris dapat menggunakan media tanah karena anggrek ini pada dasarnya adalah jenis anggrek tanah. Menanamnya dapat dengan menancapkannya langsung ke dalam tanah maupun di dalam pot. Beberapa jenis anggrek terestris juga dapat diperbanyak dengan cara stek. Salah satu perbedaan dalam merawat anggrek terestris dan anggrek epifit adalah anggrek terestris secara umum lebih tahan terhadap kelebihan air. Jika anggrek epifit biasa disiram dengan menyemprotkan air dalam bentuk kabut, maka anggrek terestris dapat disiram secara langsung. Kebanyakan anggrek terestris yang dibudidayakan juga lebih tahan terhadap sinar matahari. Oleh karena itu banyak anggrek jenis ini yang dijadikan tanaman pagar di depan rumah atau jalur hijau di tepi jalan raya. Meskipun demikian beberapa anggrek terestris justru memerlukan tempat naungan yang sejuk seperti jenis Paphiopedilum (anggrek kantung semar) karena di habitat alaminya anggrek ini hidup di tanah hutan yang terlindungi oleh pepohonan besar. Meskipun tergolong anggrek tanah, Paphiopedilum juga dapat ditanam di dalam pot menggunakan arang.

Untuk mendapatkan kebutuhan cahaya matahari dapat dilakukan manipulasi halaman rumah dengan membuat naungan dari paranet. Cara lain adalah dengan menanam Anggrek di taman yang juga ditanami tanaman pot lain yang berukuran lebih besar. Pohon berkanopi teduh juga dibutuhkan sebagai naungan terutama untuk Anggrek epifit. Contohnya : Dendrobium ditanam menempel pada pohon cemara, mangga, atau jambu yang kanopinya tidak terlalu rimbun. Sedangkan Phalaenopsis sebaiknya ditanam dengan naungan pohon yang kanopinya lebih rimbun kemudian di bawahnya dapat diletakkan Paphiopedilum. Anggrek Vanda atau Arachnis yang lebih tahan panas dapat ditanam sebagai pagarnya.

Menyiram anggrek sebaiknya dilakukan jelang sore dan tidak dianjurkan pada malam hari karena pada waktu itu kelembaban udara cukup tinggi. Penyiraman pada malam hari akan memperbesar potensi busuk atau serangan jamur dan bakteri. Jika terpaksa dilakukan sore hari, pastikan bahwa air akan kering atau habis terserap sebelum malam hari. Setoleran apapun Anggrek terhadap kelebihan air, Anggrek adalah tumbuhan yang tidak menyukai kondisi basah terus menerus.

Untuk menyesuaikan kebutuhan air, pemilihan media tanam sebaiknya disesuaikan dengan lokasi tempat tinggal. Di daerah perkotaan yang panas dengan curah hujan tidak tinggi seperti Jakarta, Surabaya atau Kota Yogyakarta medium yang mampu menyimpan banyak air lebih disarankan. Jadi pemilihan sabut kelapa, moss, serbuk gergaji dengan kombinasi arang baik diterapkan di daerah ini daripada terlalu sering menyiram. Sedangkan di daerah yang sejuk sebaiknya dipilih medium yang tidak terlalu banyak menyimpan air. Arang atau batu bata dapat digunakan di daerah ini. Penggunaan medium seperti moss dan sabut kelapa di daerah dingin hanya akan merugikan karena mudah busuk. Kelembaban di daerah-daerah tersebut umumnya cukup tinggi sehingga penggunaan medium yang banyak menyimpan air juga akan menyebabkan kelebihan air.

Jangan memberikan pupuk organik seperti pupuk kompos/kandang langsung kepada Anggrek karena kadar dan keasamannya yang tinggi mudah membuat organ anggrek rusak dan mati. Oleh karena itu anggrek lebih cocok dipupuk dengan pupuk anorganik dengan berbagai macam merk yang ada di pasaran.

Jika kebingungan menentukan jenis anggrek yang ingin ditanam, bijak dalam memilih penting untuk dilakukan di luar faktor selera. Ada beberapa jenis anggrek yang direkomendasikan untuk ditanam di daerah perkotaan dan dataran rendah. Sebaliknya ada beberapa jenis anggrek yang pantas dipilih jika kita tinggal di kota berhawa sejuk.

Semoga sedikit pengetahuan ini bermanfaat untuk teman-teman yang ingin memulai menghiasi halaman rumah dengan Anggrek atau yang ingin menambah koleksi bunga cantik ini di kebun pribadi. Kesabaran dan keuletan serta sentuhan cinta lewat tangan sangat diperlukan untuk dapat menghadirkan kecantikan Anggrek. Dan jangan terkejut atau langsung menganggap diri gagal jika Anggrek di rumah belum juga berbunga. Pada dasarnya anggrek memang memiliki masa pergantian dari fase vegetatif ke fase pembungaan yang sedikit lebih lama dibanding tanaman lainnya. Namun itulah yang oleh banyak orang dianggap sebagai seni menanam dan memelihara Anggrek. Kesabaran yang akan terbayar lunas saat akhirnya bunga itu mekar dan kita adalah pemiliknya.

Sekarang tak usah ragu lagi, mari menanam Anggrek 

Sumber| Kami Anak Pertanian

Membungakan Anggrek (Dendrobium anosmum)


BACA | LIKE | KOMEN

Dendrobium anosmum Lindl. merupakan jenis Dendrobium dengan salah satu ciri umbi semu berdaging dan bunga muncul dari batang yang tua dan tidak berdaun. D. anosmum ditinjau dari nama jenisnya ”anosmum” bahasa Latin berarti harum, menunjukkan bahwa anggrek ini memiliki bunga yang beraroma. Persebaran anggrek ini meliputi India, Semenanjung Malaya, Indochina, Indonesia, Piliphina dan Papua Nugini. Di Indonesia, koleksi anggrek D. anosmum terdapat di Kebun Raya Purwodadi yaitu Jawa Timur, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku dan Papua.

Bunga D. anosmum muncul di bagian atas umbi semu (batang) terutama setelah mengalami gugur daun. Bunga dengan ukuran diameter mekar bunga 8 – 10 cm, kelopak dan mahkota berwarna ungu dan bibir bagian dalam ungu tua. Masa mekar bunga sekitar 5 – 7 hari dengan aroma bunga seperti aroma buah stroberi. Pada umumnya adaptasi anggrek D. anosmum terhadap lingkungannya hampir sama dengan anggrek merpati yaitu tahan terhadap kekeringan dan intensitas cahaya tinggi. Demikian halnya dengan budidayanya dengan cara vegetatif yaitu pemisahan rumpun dan anakan (keiki). Musim berbunga pada umumnya September sampai Nopember.

Bagi anda penggemar salah satu family orcihidaceae ini dan ingin melihat indahnya kuntum-kuntum D. anosmum menjuntai indah di pekarangan anda. Seorang hobbies anggrek berhasil mendapatkan gelar best of spesies di orchid festival setelah melakukan perlakuan khusus pada D. anosmum miliknya. Berikut step by step membungakan D. anosmum:

1. Satu persatu daun D. anosmum dirompes pada pertengahan agustus.
2. Batang D. anosmum yang telah gundul dimasukkan ke dalam dus. Setiap sisi terbuka dus ditutup rapat menggunakan isolasi. Hal tersebut bertujuan agar suasana di dalam dus karton menjadi panas.
3. Dus karton berisi D. anosmum disimpan di tempat ternaungi.
4. Diamkan D. anosmum di dalam dus karton selama satu minggu.
5. Setelah dikeluarkan dari dus karton, batang D. anosmum akan terlihat mengeriput.
6. Gantung D. anosmum secara terbalik di tempat ternaungi. D. anosmum tetap dibiarkan tidak disiram selama sehari semalam. Bila langsung disiram akan berakibat fatal, tanaman akan mati.
7. Setelah sehari semalam digantung, seluruh bagian tanaman efifit itu langsung disemprot larutan fungisida sesuai dosis aturan.
8. Seminggu kemudian pupuk ber D. anosmum diberikan pupuk yang mengandung fosfat dan kalsium tinggi (berfungsi untuk memacu pembungaan). Pemupukan dilakukan seminggu sekali.
9. Sekitar 1-1,5 bulan pascaperlakuan,dari bekas dudukan daun akan muncul calon-calon bunga. 

Sumber | Kami Anak Pertanian

Cara Sederhana Budidaya Anggrek

Cara Memperbanyak Anggrek
Ada 2 cara, yaitu:
1. Dengan Biji
2. Dengan organ Vegetatif

1. PERBANYAKAN DENGAN BIJI

Biji diperoleh dari buah anggrek yang sudah cukup masak. Masaknya buah anggrek berbeda menurut jenisnya. Berikut, informasi masaknya beberapa jenis buah anggrek.

- Dendrobium : Masak buahnya 4 bulan tetapi dapat dipetik dan biji ditabur pada umur buah 3 bulan
- Phaleonopsis : Masak buahnya 4 bulan tetapi dapat dipetik dan biji ditabur pada umur buah 3 bulan
- Vanda : Masak buahnya 8 bulan tetapi dapat dipetik dan biji ditabur pada umur buah 6 bulan
- Cattleya : Masak buahnya 9 – 10 bulan juga dapat dipetik dan biji ditabur pada umur buah 8bulan

Kemudian, biji disemai dipersemaian. Persemaian dapat dilakukan dalam botol, toples atau gelas yang khusus atau bisa juga dalam lemari kaca. Tetapi biasanya persemaian dilakukan dalam botol bening seperti yang banyak kita jumpai di toko dan penjual anggrek, karena lebih praktis. Sebagai media persemaian, di gunakan agar-agar yang telah diberi unsur hara dan vitamin secukupnya.

Beberapa media semai dapat digunakan, diantaranya sebagai berikut:
A. Resep Chang
1. Minyak ikan 1,5 sendok teh
2. Pepton 1 sendok teh
3. Gula pasir 5,5 g
4. Agar-agar 15 g
5. Air bersih 1000 cc
Media ini cocok untuk persemaian Dendrobium, Arachnis, dan Vanda
B. Resep Alami
1. Air tomat segar 10 g
2. Air kelapa 1000 cc
3. Agar-agar 15 g

Mengapa biji anggrek sulit atau tidak dapat ditanam pada media biasa ?
Ini karena biji anggrek tidak mempunyai lembaga atau cadangan makanan. Oleh karena itu, biji anggrek harus disemai pada media yang mengandung unsur hara yang bisa segera digunakan oleh benih anggrek yang akan tumbuh. Pada anggrek terdapat protocorm, yaitu suatu jaringan yang terdapat pada biji anggrek, dimana akar, tunas, dan batang tidak dapat dibedakan. Protocorm ini dapat tumbuh menjadi kecambah asal tersedia cukup unsur hara untuk kebutuhannya.

2. PERBANYAKAN DENGAN ORGAN VEGETATIF

Perbanyakan anggrek secara vegetatif dapat dilakukan dengan empat cara yaitu stek, pemecahan rumpun, pemotongan keiki, dan pemotongan anakan. Dengan cara vegetatif ini, kita akan memperoleh bibit tanaman yang mempunyai sifat yang sama seperti induknya. Berikut akan diterangkan cara-cara melakukan perbanyakan secara vegetatif:

A. SETEK PUCUK

Perbanyakan dengan cara stek cocok dilakukan pada anggrek berbatang satu (monopodial). Contohnya Arachnis, Aranthera, Renanthera, dan Vanda. Perbanyakan anggrek monopodial dilakukan dengan memotong setek pucuk atau setek ujung batang. Bagian yang terpotong minimal mempunyai dua akar, tanpa mengurangi jumlah daun. Sisa batang bawah tetap dipelihara karena dapat mengeluarkan beberapa tunas baru. Bila tunas baru sudah membentuk daun dan mengeluarkan minimal 2 akar maka tunas anakan dapat dipotong dan digunakan sebagai bibit.

Cara penanaman setek pucuk sebagai berikut:

a. Di pot
Sebelum ditanami, dasar pot lebih dahulu diisi pecahan batu bata atau genting setinggi sepertiga bagian. Pecahan batu-bata atau genting berfungsi untuk menjaga kelembapan agar tetap tinggi. Juga sebagai pemberat agar pot tidak mudah rebah. Selanjutnya, pot tersebut diisi media tumbuh sabut kelapa, arang, pakis, atau sejenisnya. Setek ditanam tepat dibagian tengah. Penanaman dalam pot umumnya dilakukan pada anggrek monopodial yang bersifat epifit seperti Vanda berdaun lebar (Vanda daun).

b. Di bedengan
Di sepanjang jalur penanaman diberi batu-bata atau genting agar media tumbuh tidak keluar dari bedengan. Karena sifat pertumbuhan anggrek monopodial cenderung tumbuh ke atas tanpa batas maka diperlukan penyangga yang terbuat dari kayu, bambu, besi, atau sejenisnya. Media tumbuh yang digunakan pada umumnya berupa serutan kayu, sabut kelapa, atau sejenisnya. Di bagian atas media tumbuh kadang ditambahkan pupuk kandang atau kompos yang sudah steril. Setelah itu dicampur dengan pupuk buatan NPK 0,1-0,2%. Penyiraman dapat dilakukan sehari setelah penanaman. Lakukan pada pagi hari pukul 06.00-07.00 dan sore hari pukul 17.00 – 18.00. Pemberian pupuk majemuk dapat diberikan seminggu setelah penanaman. Pupuk itu dilarutkan dan disemprotkan ke seluruh bagian tanaman dengan dosis 0,1-0,2% setiap dua kali seminggu. Pemberian tambahan pupuk buatan dalam bentuk granula dapat dilakukan setiap 1-2 bulan sekali atau sesuai anjuran yang diletakkan di atas media tumbuhnya.

B. PEMISAHAN RUMPUN

Pemecahan atau pemisahan rumpun dilakukan pada anggrek berbatang banyak (simpodial). Contohnya Cattleya, Cymbidium, Dendrobium, dan Oncidium. Perbanyakan anggrek simpodial dilakukan melalui pemisahan atau pemecahan rumpun.
Pemisahan rumpun dapat dilakukan bila pot telah penuh dan padat oleh tunas anakan. Tunas anakan itu kemudian dipisahkan dari tanaman induknya. Anakan yang dipisah sebaiknya memiliki 3 anakan dan bagian dasar dari anakan (rhizom) harus tetap saling berhubungan antara yang satu dengan lainnya. Semua akar yang tidak aktif atau akar tua dibuang sehingga anakan tampak seperti tidak berakar.

Cara penanamannya, dasar pot diisi dengan pecahan batu-bata atau genting setinggi sepertiga bagian. Di atasnya diisi lagi dengan media tumbuh setinggi sepertiga bagian. Selanjutnya anakan tersebut ditanam dengan mengatur posisi. Anakan yang paling tua diletakkan di dekat atau menempel pada bibir pot bagian pinggir atas. Dengan cara ini pertumbuhan tunas anakan dapat mengisi seluruh permukaan bagian pot. Apabila anakan yang tua diletakkan di bagian tengah pot maka pertumbuhannya akan tidak seimbang. Sebelum anakan ditanam, pangkalnya terutama luka bekas potong dicelup sekilas dalam larutan fungisida atau bakterisida. Apabila kesulitan mengeluarkan anakan karena sangat keras melekat erat di pot dan media maka pot sebaiknya dipecahkan. Hati-hati untuk menghindari kerusakan atau putusnya anakan. Penyiraman dilakukan kurang lebih 3-4 hari setelah penanaman. Adapun pemupukan dilakukan kurang lebih seminggu setelah penanaman.

C. PEMOTONGAN KEIKI

Keiki adalah anakan yang keluar dari batang atau pseudobulb. Contohnya Dendrobium. Keiki ini bila telah membentuk tanaman seutuhnya lengkap dengan akarnya, maka keiki tersebut dapat dipisahkan dari induknya dengan cara memotongnya dengan pisau yang tajam. Penanamannya sama seperti anggrek epifit umumnya.

D. PEMOTONGAN TUNAS ANAKAN

Walaupun jarang terjadi, tetapi adakalanya ujung akar atau tangkai bunga Phalaenopsis muncul tunas anakan. Tunas anakan tersebut dapat dipotong dan ditanam. Nantinya, tunas akan berkembang menjadi tanaman dewasa.

Sumber : emhatta.wc dr dan fb Kami Anak Pertanian

Rabu, 08 Oktober 2014

Dendrobium

Ini adalah beberapa koleksi Anggrek Dendrobium di BBarokah Orchids :


 Den. Anosmum

 Den. Macropillum

 Den. Spektabile

Den. Spektabile
 Den. Aphillum

 Den. No ID (koleksi pertama)

 Den. Anosmum Ambon

Ini hanyalah beberapa saja yang dapat di Unggah saat ini, masih banyak koleksi yang lain yang belum dapat kami unggah ke dalam blog.

Senin, 15 September 2014

Bulbophylum





 Bulbo Anceps

 Bulbo Longiflorum

Bulbo Vaginatum

 Bulbo Reticulatum

Bulbo Bekarii

Bulbo Lepidum


Cara Sederhana Mengecambahkan Biji Anggrek

Sebagai penggemar anggrek kita tentu saja sudah banyak menanam anggrek dan banyak diantaranya yang sudah berbunga atau mungkin dari bunga itu sudah menjadi buah. Nah kalau sudah menjadi buah sebenarnya kita dapat memperbanyak anggrek kita dengan buah tersebut, tapi tidak banyak orang yang tahu cara menyemai buah anggrek. Kebanyakan buah malah hanya dibuang begitu saja. sayang bukan??

Lantas bagaimana caranya supaya buah itu dapat kita cambahkan untuk memperbanyak anggrek kita??
Berikut adalah tips sederhana untuk mengecambahkan buah/biji anggrek sendiri :

1. Siapkan kayu/ moss yang sudah ada lumutnya ( Mycorrhizal fungi )
2. Masukkan kayu/moss tersebut kedalam kotak plastik trnsparan yang ada tutupnya.
3. Untuk menumbuhkan Mycorrhizal fungi di kulit kayu, sebagai makanan untuk biji anggrek kita dapat semprotkan pupuk cair diatas kayu atau moss tadi. Pupuk yg disemprotkan haruslah sangat encer. Setengah dari takaran yg dianjurkan atau dapat menggunakan air kelapa muda. Jgn disemprot terlampau basah, kemudian tutup kotak plastik rapat rapat supaya keadaan lembab. Hindari cahaya Matahari secara langsung. kalau menggunakan moss alasi dgn sabut kelapa lebih baik
4. Biarkan 2 - 3 minggu sampai lumut kayu ( Mycorrhizal fungi ) berkecambah diatas kayu atau moss
5. Setelah itu taburkan biji anggrek diatasnya
6. Tutuplah kembali kotak dan biarkan. 2 minggu sekali buka kotak untuk mengganti udara didalam kotak .
7. Sekitar 2 bulan kita akan melihat biji anggrek berkecambah.

Demikian ini adalah tips sederhana untuk mengecambahkan biji anggrek kita. Salam peri hutan :)

Sabtu, 13 September 2014

Vanda

Pujian untuk keindahan dan kecantikan anggrek vanda tak kan henti-hentinya terucap bagi orang-orang yang menikmati keindahan anggrek vanda. Selain kecantikan dan keindahan yang dimilikinya, anggrek vanda juga kaya akan bentuk dan variasi/kombinasi warna, mulai dari warna yang bercorak totol-totol sampai pada discolour. 



Diperkirakan kekayaan variasi warna dan bentuk yang dimiliki anggrek vanda menyebabkan anggrek ini diklasifikasikan menjadi 40 species yang tersebar mulai dari India bagian timur, Sri Lanka, Myanmar, Thailand, Indochina, Filipina, Malaysia, Papua Nugini, Indonesia hingga Australia. Dari 40 species yang ada, sekitar 20 species berada di kepulauan Indonesia yang meyebar di hutan-hutan tropis di Pulau Jawa, Bali, Sumatra, Kalimantan, Maluku dan Papua. 



Secara etimologi kata vanda berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti indah. Species vanda pertama kali ditemukan oleh William Roxburgh pada tahun 1795 yang diberi nama oleh Sir W. Jones sebagai Vanda tessellata Roxb. Anggrek vanda adalah angrek monopodial (anggrek yang batang utamanya tumbuh terus-menerus ke atas tanpa batas) yang hidup di daerah tropis/subtropis dan merupakan jenis anggrek yang mudah dirawat. Habitat aslinya tumbuh di atas tanah (terestrial) dan ada pula yang hidup menempel pada batang-batang pohon sebagai tanaman epifit. Nah untuk mengenal bagaimana sebenarnya anggrek vanda itu, berikut disampaikan ciri-ciri anggrek vanda.
Ciri-ciri bunga vanda dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.      Bunga
Bunga anggrek vanda tersusun membentuk satu rangkaian tandan yang terdiri dari 1 sampai 15 kuntum bunga. Ukuran kuntum bunganya berbeda-beda, mulai dari ukuran sedang hingga besar. Warna bunganya beraneka ragam. Bunganya ada yang berwarna ungu, biru, kuning, merah, putih, kombinasi bitik-bintik ataupun bergaris. Tangkai bunga yang menjadi tempat melekatnya karangan bunga akan dijumpai diantara dua ketiak daun. Bagian utama bunga vanda sama dengan bunga anggrek lainnya, yaitu sepal, petal, stamen, pistil, ovari, dan labellum. Jumlah sepal (daun kelopak) anggrek vanda 3 buah, yang terdidi dari 1 sepal dorsal (atas) dan 2 sepal lateral (samping). Tiga taji akan ditemukan pada labelum (bibir bunga). Warna taji tengah pada umumnya lebih gelap. Labelum akan megeluarkan aroma bunga yang khas yang akan memancing serangga datang dan membantu proses penyerbukan.
Pada bagian tengah bunga akan dijumpai alat reproduks jantan dan betina. Serbuk sari yang mengandung alat reproduksi jantan berwarna kuning dan tertutup oleh anther cap. Jika putik (alat reproduksi betina) terletak di bawah column, sepal, petal dan menyatu dengan dasar bunga.
2.      Daun
Daun anggrek vanda pada umumnya berbentuk pita (linear) sampai lanset (lanceolate),dengan ujung daunnya yang runcing (acutus). Berdasarkan bentuk daunnya angrek vanda dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu: vanda berdaun lebar, vanda teret dan vanda semi teret. Adanya bentuk daun anggrek vanda yang berbeda-beda akan menyebabkan kebutuhan cahaya matahari dari masing-masing jenis anggrek ini berbeda-beda pula.
Vanda berdaun lebar (berdau sabuk = strap leaf)
Bentuk dunnya lebar membentuk seperti sabuk dengan panjang 5-30 cm. Letak daun satu dengan yang lainnya saling berdekatan dan menutupi batang. Jenis vanda yang berdaun lebar ini akan bersifat epifit yang membutuhkan sedikit naungan agar pertumbuhannya optimum. Contoh anggrek vanda yang berdaun lebar ini adalah Vanda Coerulea, Vanda Tricolor dan Vanda Insignis
Vanda teret
Daunnya membentuk seperti pensil yang tebal meruncing dengan ukuran panjang 10-15 cm. Anggrek jenis ini merupakan jenis anggrek terestrial yang membutuhkan penyinaran cahaya matahari yang penuh. Contoh anggrek vandanya adalah: Vanda Hookeriana, Vanda Triscupidata, Vanda Douglas (Vanda Genta Bandung)
Vanda semiteret
Merupakan jenis anggrek vanda yang dihasilkan dari persilangan antara vanda berdaun sabuk dan vanda berdaun pensil. Jika vanda yang anda miliki adalah vanda semiteret maka penyinaran matahari yang dibutuhkannya harus diebrikan 100%
3.      Batang
Batang anggrek vanda bertipe monopodial, yang artinya batang anggrek vanda akan tumbuh tanpa batas tegak lurus ke atas. Brntuk batangnya lurus, ramping dan tidak berumbi. Pada batang ini nantinya akan muncul tangkai bunga yang letaknya pada ruas diantara dua ketiak daun.
4.      Akar
Bentuk akarnya silindris, berdaging lunak dan berujung runcing. Akar anggrek merupakan akar serabut, yang tumbuh dari pangkal batang. Disamping dari pangkal batang, akar anggrek vanda ada juga yang muncul pada ruas-ruas batang di antara dua ketiak daun. Akar-akar ini disebut dengan akar udara (aerial root). Akar anggrek vanda yang sehat akan berwarna putih keperakan dengan bagian ujungnya berwarna hijau atau ungu. Sedangkan akar yang tidak aktif dan tua aka berwarna cokelat dan kering. Akar anggrek bervelamen, yang berarti lapisan luar akar terdiri dari beberapa lapis sel yang berongga dan transparan. Fungsi velamen pada akar adalah untuk melindungi akar dari kehilangan air yang berlebihan selama proses transpirasi, melindungi bagian dalam akar, dan membantu melekatkan akar pada benda yang ditumpanginya.
5.     Buah dan biji
Bentuk buah anggrek vanda kapsular dengan panjang 7 – 10 cm. Pada bagian dalam buah akan dijumpai biji yang berukuran sangat kecil dan halus seperti tepung. Biji anggrek bukanlah biji yang sempurna karena tidak memiliki cadangan makanan (endosperm) untuk pertumbuhan embrionya. Karenanya untuk mengecambahkan biji-biji tersebut di alam harus menggunakan mikoriza, yang akan menyediakan zat gula sebagai makan biji-biji tersebut. Jika pengecambahan dilakukan secara buatan maka teknik yang tepat untuk dilakukan adalah dengan teknik in vitro.
Berikut adalah sistem klasifikasi anggrek vanda menurut Dressler dan Dodson (1960)

     Kingdom         : Plantae
     Divisi               : Spermatophyta
     Subdivisi         : Angiospermae
     Kelas               : Monocotyledoneae
     Ordo                : Orchidales
     Famili              : Orchidaceae
     Subfamili         : Epidendroideae
     Tribe                : Sandeae
     Subtribe           : Vandinae/Sarcanthinae
     Genus              : Vanda