Menu

Selasa, 28 Oktober 2014

Kenali Tipenya dan Mari Menanam Anggrek

Anggrek mulai dibudidayakan di Indonesia kurang lebih sejak 55 tahun lalu. Sepanjang itu pula, tidak hanya di Indonesia, melainkan hampir di seluruh dunia Anggrek dikenal sebagai tanaman hias karena memiliki bunga yang beraneka ragam bentuk, warna dan keindahannya dianggap belum tersaingi oleh bunga apapun. Sebagai tanaman hias Anggrek juga tidak mengenal trend dan selalu digemari apapun zamannya.

Namun demikian banyak yang beranggapan menanam Anggrek adalah hal yang sulit hingga banyak orang yang akhirnya memilih menyerah merawat Anggrek di halaman rumahnya. Apalagi untuk membungakannya juga tidak mudah. Anggapan ini tak sepenuhnya salah karena Anggrek memang memiliki beberapa keistimewaan yang membuatnya memerlukan perlakuan sedikit berbeda dari tanaman lainnya. Selain itu harus diakui faktor tangan dingin seseorang ikut berpengaruh pada keberhasilan menanam Anggrek. Hal yang perlu diketahui juga adalah ada lebih dari 25.000 spesies Anggrek di dunia dan semuanya memiliki kekhasan yang sedikit banyak berpengaruh pada cara budidayanya. Namun bukan berarti Anggrek sukar dibudidayakan. Prinsip-prinsip menanam dan merawat Anggrek tak jauh berbeda dengan menanam tanaman hias lainnya. Selain itu dengan memahami tipe Anggrek dapat membantu seseorang dalam merawat tanaman Anggrek miliknya.

Puluhan ribu spesies Anggrek di dunia pada dasarnya dapat dikelompokkan ke dalam beberapa tipe berdasarkan cara/sifat hidupnya, yaitu :

1. ANGGREK EPIFIT
Anggrek jenis ini mendominasi jenis Anggrek di dunia. Anggrek ini hidup menempel pada pohon. Anggrek jenis ini biasanya mempunyai pseudobulb atau batang yang menggembung. dAnggrek epifit melekat pada inang dengan akar. Di alam Anggrek epifit mendapatkan makanan dan air dari embun dan materi lapukan pada kulit pohon yang diserap oleh akar. Contoh anggrek epifit adalah Dendrobium, Phalaenopsis, Bulbophyllum, Coelogyne, Grammatophyllum, Cattleya dan Liparis.

2. ANGGREK TERRESTRIS 
Anggrek ini tumbuh di tanah. Beberapa contoh Anggrek terrestris adalah : Arachnis flos-aeris, Spathoglottis pliacata, Arundina graminifolia, Phaius, Epipactis, Cypripedium, Paphiopedilum dan Goodyera.

3. ANGGREK SAPROFIT 
Daun Anggrek saprofit biasanya kecil dan tanpa klorofil. Beberapa bahkan tidak memiliki daun. Anggrek ini mendapatkan makanan dari humus. Habitatnya di tanah berseresah. Anggrek jenis ini belum dilirik sebagai tanaman hias karena jasad dan bunganya dianggap kurang menarik. Contoh Anggrek saprofit adalah : Didymoplexis, Epipogium

4. ANGGREK AMOEBOFIT 
Anggrek ini hidup di tanah. Pada periode tertentu hanya tampak daun saja dan pada periode berbunga hanya berupa bunga tanpa daun. Antara periode daun dan periode bunga terdapat masa dorman. Anggrek ini biasanya memiliki umbi. Seperti halnya anggrek saprofit, jenis ini juga belum dibudidayakan sebagai tanaman hias. Contoh Anggrek Amoebofit adalah : Nervillia.

5. ANGGREK LITOFIT 
Anggrek ini tumbuh menempel pada batu terutama yang berlumut. Di alam anggrek jenis ini seringkali merupakan anggrek epifit atau anggrek terrestris. Dengan kata lain beberapa anggrek epifit dan terrestris dapat tumbuh pada batu, contoh : Spathoglottis , Dendrobium dan Eria.

Lalu bagaimana langkah menanam dan memelihara Anggrek di rumah..??

Menanam Anggrek di rumah berarti memindahkan Anggrek dari habitat aslinya ke lingkungan yang baru. Dengan demikian, keberhasilan penanaman Anggrek ditentukan oleh keberhasilan “meniru” lingkungan tumbuh seperti habitat aslinya.

Jika memilih menanam Anggrek epifit seperti Phalaenopsis amabilis (anggrek bulan), Dendrobium (bangsa anggrek merpati), Oncidium, Vanda tricolor atau Cattleya (bukan Cataliya seperti yang biasa disebutkan pedagang Anggrek), maka cara menanamnya adalah dengan menempelkan akarnya pada potongan kulit kayu atau pakis yang digantung atau direkatkan langsung pada batang pohon. Hal ini dilakukan karena anggrek-anggrek tersebut di alam tumbuh menempel pada batang atau dahan pohon.

Selanjutnya jika anggrek-anggrektersebut di habitat alaminya tumbuh di pohon dengan kanopi yang teduh maka penempatannya di rumah pun harus disesuaikan. Sebaliknya jika di alam anggrek tersebut hidup dengan paparan sinar matahari langsung yang cukup tinggi, tak perlu khawatir menanamnya di halaman rumah yang terbuka.

Selain menempelkannya di kulit kayu/pohon dan pakis, anggrek epifit dapat juga ditanam di dalam pot dengan memilih media tanam yang tepat. Media tanam untuk menanam anggrek epifit di dalam pot antara lain arang, pecahan genteng, pakis, batu batu, serbuk kayu dan moss. Penggunaan media tanam tersebut sebaiknya dikombinasikan karena masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Kombinasi yang umumnya dipakai adalah 2/3 arang dan 1/3 potongan pakis dengan alasan arang baik untuk perlekatan akar sementara pakis mampu menyimpan air dan pupuk, demikian juga dengan serbuk kayu dan moss.

Bagaimana dengan anggrek terestris..?? Menanam anggrek terestris dapat menggunakan media tanah karena anggrek ini pada dasarnya adalah jenis anggrek tanah. Menanamnya dapat dengan menancapkannya langsung ke dalam tanah maupun di dalam pot. Beberapa jenis anggrek terestris juga dapat diperbanyak dengan cara stek. Salah satu perbedaan dalam merawat anggrek terestris dan anggrek epifit adalah anggrek terestris secara umum lebih tahan terhadap kelebihan air. Jika anggrek epifit biasa disiram dengan menyemprotkan air dalam bentuk kabut, maka anggrek terestris dapat disiram secara langsung. Kebanyakan anggrek terestris yang dibudidayakan juga lebih tahan terhadap sinar matahari. Oleh karena itu banyak anggrek jenis ini yang dijadikan tanaman pagar di depan rumah atau jalur hijau di tepi jalan raya. Meskipun demikian beberapa anggrek terestris justru memerlukan tempat naungan yang sejuk seperti jenis Paphiopedilum (anggrek kantung semar) karena di habitat alaminya anggrek ini hidup di tanah hutan yang terlindungi oleh pepohonan besar. Meskipun tergolong anggrek tanah, Paphiopedilum juga dapat ditanam di dalam pot menggunakan arang.

Untuk mendapatkan kebutuhan cahaya matahari dapat dilakukan manipulasi halaman rumah dengan membuat naungan dari paranet. Cara lain adalah dengan menanam Anggrek di taman yang juga ditanami tanaman pot lain yang berukuran lebih besar. Pohon berkanopi teduh juga dibutuhkan sebagai naungan terutama untuk Anggrek epifit. Contohnya : Dendrobium ditanam menempel pada pohon cemara, mangga, atau jambu yang kanopinya tidak terlalu rimbun. Sedangkan Phalaenopsis sebaiknya ditanam dengan naungan pohon yang kanopinya lebih rimbun kemudian di bawahnya dapat diletakkan Paphiopedilum. Anggrek Vanda atau Arachnis yang lebih tahan panas dapat ditanam sebagai pagarnya.

Menyiram anggrek sebaiknya dilakukan jelang sore dan tidak dianjurkan pada malam hari karena pada waktu itu kelembaban udara cukup tinggi. Penyiraman pada malam hari akan memperbesar potensi busuk atau serangan jamur dan bakteri. Jika terpaksa dilakukan sore hari, pastikan bahwa air akan kering atau habis terserap sebelum malam hari. Setoleran apapun Anggrek terhadap kelebihan air, Anggrek adalah tumbuhan yang tidak menyukai kondisi basah terus menerus.

Untuk menyesuaikan kebutuhan air, pemilihan media tanam sebaiknya disesuaikan dengan lokasi tempat tinggal. Di daerah perkotaan yang panas dengan curah hujan tidak tinggi seperti Jakarta, Surabaya atau Kota Yogyakarta medium yang mampu menyimpan banyak air lebih disarankan. Jadi pemilihan sabut kelapa, moss, serbuk gergaji dengan kombinasi arang baik diterapkan di daerah ini daripada terlalu sering menyiram. Sedangkan di daerah yang sejuk sebaiknya dipilih medium yang tidak terlalu banyak menyimpan air. Arang atau batu bata dapat digunakan di daerah ini. Penggunaan medium seperti moss dan sabut kelapa di daerah dingin hanya akan merugikan karena mudah busuk. Kelembaban di daerah-daerah tersebut umumnya cukup tinggi sehingga penggunaan medium yang banyak menyimpan air juga akan menyebabkan kelebihan air.

Jangan memberikan pupuk organik seperti pupuk kompos/kandang langsung kepada Anggrek karena kadar dan keasamannya yang tinggi mudah membuat organ anggrek rusak dan mati. Oleh karena itu anggrek lebih cocok dipupuk dengan pupuk anorganik dengan berbagai macam merk yang ada di pasaran.

Jika kebingungan menentukan jenis anggrek yang ingin ditanam, bijak dalam memilih penting untuk dilakukan di luar faktor selera. Ada beberapa jenis anggrek yang direkomendasikan untuk ditanam di daerah perkotaan dan dataran rendah. Sebaliknya ada beberapa jenis anggrek yang pantas dipilih jika kita tinggal di kota berhawa sejuk.

Semoga sedikit pengetahuan ini bermanfaat untuk teman-teman yang ingin memulai menghiasi halaman rumah dengan Anggrek atau yang ingin menambah koleksi bunga cantik ini di kebun pribadi. Kesabaran dan keuletan serta sentuhan cinta lewat tangan sangat diperlukan untuk dapat menghadirkan kecantikan Anggrek. Dan jangan terkejut atau langsung menganggap diri gagal jika Anggrek di rumah belum juga berbunga. Pada dasarnya anggrek memang memiliki masa pergantian dari fase vegetatif ke fase pembungaan yang sedikit lebih lama dibanding tanaman lainnya. Namun itulah yang oleh banyak orang dianggap sebagai seni menanam dan memelihara Anggrek. Kesabaran yang akan terbayar lunas saat akhirnya bunga itu mekar dan kita adalah pemiliknya.

Sekarang tak usah ragu lagi, mari menanam Anggrek 

Sumber| Kami Anak Pertanian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar