Kamis, 04 September 2014

Coelogyne

Coelogyne koleksi kami diantaranya ialah

1. Coelogyne Pandurata atau Anggrek hitam
Coelogyne pandurata adalah spesies anggrek yang hanya tumbuh di pulau Kalimantan. Anggrek hitam adalah maskot flora provinsi Kalimantan Timur. Saat ini, habitat asli anggrek hitam mengalami penurunan jumlah yang cukup besar karena semakin menyusutnya luas hutan di Kalimantan namun masih bisa ditemukan di cagar alam Kersik Luway dalam jumlah yang sedikit. Diperkirakan jumlah yang lebih banyak berada di tangan para kolektor anggrek.

Dinamakan anggrek hitam karena anggrek ini memiliki lidah (labellum) berwarna hitam dengan sedikit garis-garis berwarna hijau dan berbulu. Sepal dan petal berwarna hijau muda. Bunganya cukup harum semerbak dan biasa mekar pada bulan Maret hingga Juni.
Anggrek hitam termasuk dalam anggrek golongan simpodial dengan bentuk bulb membengkak pada bagian bawah dan daun terjulur di atasnya. Setiap bulb hanya memiliki dua lembar daun saja. Daunnya sendiri sekilas mirip seperti daun pada tunas kelapa muda.
 Foto Pohon C. Pandurata

 Foto Bunga C. Pandurata


 2. Coelogyne Asperata
Daun berwarna hijau tua. Dengan ukuran yang sangat besar. Panjangnya mencapai 75 cm dan lebar 15 cm. Karangan bunganya menggantung dengan panjang 30 – 40 cm. Yang terdapat 15 hingga 20 kuntum bunga. Ukuran bunga mempunyai lebar 5 cm. Adapun ciri bunganya; berwarna krem, berbau harum, bibir bunganya berbelah tiga, bergelombang dipinggirannya, dan ditengahnya ada noda kuning dan coklat tua.

3. Coelogyne Fostermanii

4. Coelogyne Speciosa
Nama latin tumbuhan epifit ini adalah Coelogyne speciosa (Blume) Lindl. Nama sinonim yang menyertainya diantaranya adalah Chelonanthera speciosa Blume, Pleione speciosa (Blume) Kuntze, Coelogyne speciosa var. alba, Coelogyne speciosa var. albicans, dan Coelogyne speciosa var. rubiginosa. Penamaan ‘speciosa’ mengacu pada bentuk bunga anggrek ini berukuran besar dan spektakuler.

Dalam bahasa Inggris kadang dikenal sebagai “Beautiful Coelogyne“. Di Indonesia dikenal sebagai Anggrek Bibir Berbulu. Penamaan ini dimungkinkan karena bunganya memiliki bibir (lebellum) yang khas serta ditumbuhi bulu.
Coelogyne speciosa adalah anggrek epifit. Hidup menempel di batang atau dahan pohon besar. Batangnya membentuk umbi semu (pseudobulb) berbentuk bulat telur dengan panjang sekitar 6 cm dan diameter 2 cm. Umbi semu tersebut bergerombol dan memiliki 1 atau 2 helai daun. Daunnya sendiri memanjang dengan ujung meruncing.

Bunga anggrek Coelogyne speciosa majemuk dengan tangkai berbentuk zig-zag dengan daun pelindung. Bunga memiliki labellum atau bibir yang khas, berukuran besar, bertaju, tidak rata, dan berbulu. Warna dasar labellum putih sampai hijau muda, dengan warna coklat di bagian tengah, dan putih di ujungnya.

Anggrek Bibir Berbulu tumbuh secara alami di hutan hujan tropis dari dataran rendah hingga tinggi. Daerah sebarannya cukup luas yaitu mulai dari Malaysia, Sumatera, Jawa, Kalimantan, hingga kepulauan Nusa Tenggara. Di Indonesia sedikitnya dikenal tiga subspesies anggrek ini yaitu:
  • Coelogyne speciosa subsp. fimbriata, ditemukan hidup di pulau Sumatera
  • Coelogyne speciosa subsp. incarnata, ditemukan hidup di pulau Sumatera dan Jawa
  • Coelogyne speciosa subsp. speciosa, hidup di pulau Jawa, hingga Flores (Nusa Tenggara)
Anggrek indah ini diduga masih banyak hidup di alam liar sehingga tidak terdaftar dalam status konservasi IUCN Red List. Namun sebagaimana berbagai jenis anggrek lainnya, Anggrek Bibir Berbulu atau Coelogyne speciosa terdaftar sebagai spesies Appendix II CITES. Di Indonesia, anggrek ini pun tidak termasuk anggrek yang dilindungi.
Klasifikasi ilmiah Anggrek Bibir Berbulu : Kerajaan : Plantae. Divisi : Tracheophyta. Kelas : Liliopsida. Ordo : Asparagales. Famili : Orchidaceae. Genus : Coelogyne. Spesies : Coelogyne speciosa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar