Minggu, 15 Maret 2015

Phalaenopsis Bellina

Phalaenopsis Bellina
(Koleksi foto Boby Purnomo-Magelang)

Habitat Phalaenopsis Bellina tersebar luas di hutan Kalumantan. Sesuai dengan namanya, dalam bahasa Italia "Bellina" atau "Bella" berarti "Cantik". Dalam bahasa Latin, "Bellus" artinya juga "Cantik" atau "Indah". Sedang dalam bahasa lokal anggrek ini sering disebut "Anggrek Kelip".
Bunganya berwarna ungu lembayung pada bagian tengah dan pangkal bawah, sedangkan bagian launnya berwarna putih semburat kehijauan. Dia juga mengeluarkan bau harum yang lembut terutama pada pagi hari. Bunganya akan tahan kurang lebih selama 2 minggu.
Phalaenopsis Bellina bisa hidup di dataran rendah maupun dataran tinggi dan suka ditempat yang teduh dan lembab. 

Dendrobium Finisterrae

Demdrobium Finisterrae
(Koleksi foto Ibu Yhanni-Magelang)

Dendrobium dari section Latouria ini berasal dari Papua. Dari kebanyakan section ini yang merupakan ciri khasnya adalah bunganya yang berbulu pada bagian belakangnya. Kebanyakan Demdrobium ini berwarna kehijauan namun yang ini berwarna kuning kecoklatan dengan titik-titik coklat dibagian belakang bunga dan di bagian labellumnya.
Ukuran bunga tidak terlalu besar dibandingkan demgan teman-temannya yang berasal dari daerah lain. Bunganya berukuran antara 3-4cm saja. Dendrobium Finisterrai ini sebenarnya termasuk anggrek dataran menengah (dtm) hingga dataran tinggi (dtt) yaitu sekitar 1300-2100 meter dari permukaan laut.
Synonyms anggrek ini adalah Dendrobium Gilli 1980 publ. 1983; Sayeria Finisterrae (Schltr.) Rauschert 1983.

Selasa, 10 Maret 2015

Bromheadia Finlaysoniana

Bromheadia Finlaysoniana
(Koleksi foto Boby Purmomo)

Anggrek tanah yang sangat cantik mempesona. Anggrek yang juga disebut anggrek merpati tanah ini juga mempunyai bau harum yang lumayan tajam. Namun sayangnya bunganya mekar tidak lebih lama dari bunga Anggrek Merpati yang sebenarnya. Bunga Bromheadia Finlaysoniana hanya bertahan selama 3-5 jam sejak mekar dan akan gugur setelah 3-5 jam. Namun begitu bunganya akan terus nermunculan pada tangkai yang sama setelah beberapa hari.

Perawatan anggrek ini sangat mudah, karna hidupnya yang ditanah dan lebih suka tempat dengan intensitas sinar matahari lebih banyak.

Bunganya berwarna putih dengan lidah kuning dipadukan dengan warna ungu disampingnya. Berukuran sekitar 4-5cm sehingga sangat enak dinikmati.

Tips Merawat Anggrek Bulan (Phalaenopsis)

Tips Merawat Anggrek Bulan (Phalaenopsis)

Phalaenopsis Pantherina
(Koleksi foto Ibu Yhanni-Magelang)

BACA | LIKE | KOMEN

Anggrek bulan adalah anggrek yang sangat cantik, mempunyai kelopak bunga yang lebar dan anggun. Termasuk tanaman anggrek yang mudah dirawat dan rajin berbunga. Anggrek bulan termasuk golongan anggrek monopodial. Anggrek yang tumbuh keatas dari satu batang. Bunga dari anggrek bulan tumbuh dari sisi batang dari arah bawah. Dengan perawatan yang sesuai bunga anggrek bulan sangat tahan dan tidak cepat layu. Bahkan batang bunga yang sudah rontok bunganya, dapat tumbuh cabang bunga baru.

Phalaenopsis Hibrid
(Koleksi foto Boby Purnomo)

Phalaenopsis atau anggrek bulan spesies, keberadaannya di Indonesia menyebar dihutan tropis Indonesia. Sebagai tanaman hias indoor, anggrek bulan sangat menawan. Sehingga tidak bisa dipungkiri, penggemarnya meluas. Di Taiwan anggrek bulan hybrid sudah diusahakan sekala industri. Dengan tehnik meryclone. Dan produksinya diekspor keseluruh negara, termasuk indonesia. Di Indonesia sendiri nursery anggrek bulan sudah cukup banyak, terutama di Jawa.

Beberapa hal yang perlu diketahui tentang cara perawatan anggrek bulan :

1. Anggrek bulan tidak membutuhkan sinar matahari penuh, hanya 20% saja. Sehingga perlu naungan. Naungan bisa dengan paranet. Temperatur ideal yang diperlukan adalah 30O C saat siang dan 23O C pada malam hari. Dengan kelembaban maksimum 70%. Bila terlalu basah tanaman mudah busuk oleh jamur maupun bakteri. Untuk mengetahui secara visual kebutuhan intensitas matahari dapat dilihat dari warna daunnya. Daun berwarna hijau, menandakan intensitasnya cukup. Sedangkan berwarna hijau tua, intensitasnya kurang, dan bila intensitas sinarnya berlebih, maka daun akan berwarna kecoklatan karena terbakar.

2. Sirkulasi udara sangat dibutuhkan. Artinya hembusan angin cukup baik untuk pertumbuhan tanaman anggrek bulan. Semakin baik sirkulasi udara dalam nursery, pertumbuhan tanaman anggrek bulan akan semakin bagus. Untuk nursery atau tempat pemeliharaan anggrek bulan yang kurang baik sirkulasi udaranya, dapat dipasang kipas angin. Fungsi sirkulasi udara ini untuk meratakan temperatur dan kelembaban serta cepat membuang udara panas maupun terlalu basah.

3. Penyiraman dilakukan dua kali sehari. Bisa ditingkatkan tiga kali sehari, bila udara panas. Penyiraman yang baik jam 07.00 ~ 09.00 dan 16.00 ~ 18.00. Penyiraman sebaiknya langsung kearah akar dan menggunakan air yang bersih, tidak tercemar limbah kimia.

4. Mencegah adalah lebih baik dari pada mengobati. Prinsip ini juga berlaku dalam perawatan anggrek bulan. Untuk itu guna menjaga serangan hama dan penyakit, perlu dilakukan penyemprotan insektisida dan fungisida seminggu sekali. Penyemprotan sebaiknya dilakukan sore hari.

5. Makanan, nutrisi juga diperlukan oleh anggrek bulan. Lewat pemupukan yang teratur pertumbuhan tanaman anggrek bulan akan prima dan rajin berbunga. Pupuk yang dibutuhkan adalah pupuk yang kaya akan kandungan kalsium (Ca), Phospor (P), dan Kalium (K). Pemberian pupuk dilakukan rutin dua minggu sekali. Pemberian pupuk dengan cara pupuk dilarutkan dahulu dengan air kemudian disiramkan. Perlu juga ditambahkan pupuk daun dengan cara di spray.

Cara tersebut mudah dikerjakan oleh para hobiis anggrek, terutama anggrek bulan. Pengembangan sistem perawatan tergantung kepekaan dan inovasi para hobiis. Tujuannya sama adalah mendapatkan pertumbuhan tanaman anggrek bulan yang baik dan rajin berbunga. Selamat mencoba….

Sumber | Alumni Fakultas Pertanian UISU Medan

Minggu, 08 Maret 2015

Coelogyne Speciosa

Coelogyne Speciosa
(Foto koleksi Boby Purnomo-Magelang)

Coelogyne speciosa adalah anggrek epifit. Hidup menempel di batang atau dahan pohon besar. Batangnya membentuk umbi semu (pseudobulb) berbentuk bulat telur dengan panjang sekitar 6 cm dan diameter 2 cm. Umbi semu tersebut bergerombol dan memiliki 1 atau 2 helai daun. Daunnya sendiri memanjang dengan ujung meruncing.
Bunga anggrek Coelogyne speciosa majemuk dengan tangkai berbentuk zig-zag dengan daun pelindung. Bunga memiliki labellum atau bibir yang khas, berukuran besar, bertaju, tidak rata, dan berbulu. Warna dasar labellum putih sampai hijau muda, dengan warna coklat di bagian tengah, dan putih di ujungnya.
Anggrek Bibir Berbulu tumbuh secara alami dihutan hujan tropis dari dataran rendah hingga tinggi. Daerah sebarannya cukup luas yaitu mulai dari Malaysia, Sumatera, Jawa, Kalimantan, hingga kepulauan Nusa Tenggara. Di Indonesia sedikitnya dikenal tiga subspesies anggrek ini yaitu:
  • Coelogyne speciosa subsp. fimbriata, ditemukan hidup di pulau Sumatera
  • Coelogyne speciosa subsp. incarnata, ditemukan hidup di pulau Sumatera dan Jawa
  • Coelogyne speciosa subsp. speciosa, hidup di pulau Jawa, hingga Flores (Nusa Tenggara)

Flickingeria Angulata

Flickingeria Angulata ditemukan didataran rendah pulau Jawa. Hidup sebagai tanaman epifit pada ketinggian 250-500m dpl. Cukup menyukai panas, berdaun hanya pada ujung-ujung batang dan berbunga satu, namun akan indah apabila dalam satu rumpun berbunga bersama-sama. Bunganya sangat unik, berbentuk bintang berwarna kekuningan dengan bintik merah dan adanya bulu/jenggot pada lidahnya menambah keunikan pada bunga ini.

Sabtu, 07 Maret 2015

Si Kembar Phalaenopsis

Phalaenopsis Pantherina dan Phalaenopsis Cornu-cervi

Keduanya memiliki plant dan bunga yang sangat mirip. Sekilas keduanya adalah anggrek yang sama namun sesungguhnya mereka adalah berbeda. Lantas dimana letak perbedaan keduanya??

Perbedaan keduanya terutama pada Lip (lidah) bunganya. Lip Phal. Pantherina lebih lebar dan kurang rapi (seperti kertas disobek, bukan digunting). Juga berbeda pada sepala lateralia Phal. Pantherina lebih langsing dari pada sepala Phal. Cornu-cervi.

Phalaenopsis Pantherina

Phalaenopsis Pantherina
(Foto milik Ibu Yhanni-Magelang)
Phalaenopsis Panterina ditemukan di Kalimantan. Hidup didataran rendah hingga menengah diketinggian 800m dpl pada pepohonan kecil sebagai tumbuhan epifit. Dengan akar putih, daun berbentuk bulat lonjong dengan warna hijau pucat, berbunga dimusim dingin/awal mudim penghujan.

Phalaenopsis Cornu-cervi

Phalaenopsis Cornucervi
(Foto milik Ibu Yhanni - Magelang)

Phalaenopsis ini termasuk anggrek dataran rendah, penyebarannya cukup tersebar luas mencakup kawasan Asia Tenggara ( Malaysia, Vietnam, Myanmar, Indonesia dan Philipina).
Ukuran bunganya sekitar 3-4cm dengan warna dasar hijau dan loreng-loreng kecoklatan. Labellum dari anggrek ini seperti bentuk labellum Phalaenopsis pantherina. Kadang beberapa jenis Phalaenopsis ini sangat sulit dibedakan namanya. Beberapa Phalaenopsis yang sangat mirip dengan Phalaenopsis ini adalah Phalaenopsis pantherina, Phalaenopsis lamelligera, Phalaenopsis borneensis, Phalaenopsis manii.

Epidendrum

Epidendrum
Epidendrum adalah spesies anggrek yg berasal dari Amerika Selatan. Orang Belanda-lah yang dulu membawa anggrek ini ke Indonesia dan karena iklim yang cocok maka Epidendrum cepat beradaptasi dan berkembangbiak di Indonesia.
Di Jawa Tengah jenis yang banyak teraebar adalah Epidendrum Ibaguense dan Epidendrum Radicans. Sedang di Jawa Barat dapat juga di jumpai Epidendrum Cinnabarinum selain dua jenis tadi.

Sebagian besar epidendrum hidup ditanah, namun ada juga yang menempel dipohon sebagai tanaman epifit.